Sabtu, 02 Mei 2015
03.45
Ilham Andyansyah
0
Pada saat masalahmu menghampirimu, janganlah berkecil hati Itu adalah pasangan hidupmu Itu adalah takdirmu Sesuatu yang sudah dipersiapkan untukmu, Bahkan sebelum kau dilahirkan Itu adalah pelengkap hidupmu. Itu adalah gurumu, maka cintailah dia. Penilaian Tuhan tidak dimulai saat kau menerimanya Karena semua orang akan menerimanya, tanpa terkecuali Selayaknya seperti orang-orang sebelumnya .. Jangan pernah berusaha menolak kesalahanmu Terimalah itu sebagai bekalmu, untuk perjalanan panjangmu Justru kesalahanmu dimulai ketika kau menolak menerima kesalahanmu Sedangkan kau menyadarinya Lapangkanlah dadamu, sehingga luas, tempat untuk ilmu yang berguna Penilaian Tuhan dimulai saat kau memperbaikinya
Kamis, 02 April 2015
01.39
Ilham Andyansyah
bingung mau kasih judul apa
Wajahmu selalu terbayangDalam setiap anganYang tak pernah bisa hilangWalau sekejap
Ingin s'lalu dekat denganmuEnggan hati berpisahLarut dalam dekapanmuSetiap saat......setiap saat
Reff :
Oh kasih, janganlah pergiTetaplah kau s'lalu di siniJangan biarkan diriku sendiriLarut di dalam sepi
Oh kasih, janganlah pergiTetaplah kau s'lalu di siniJangan biarkan diriku sendiriLarut di dalam sepi 2xoh... oh...kasih jangan kau pergi
terlelap dalam belaianmuTakan pernah ku lepasBiarlah dirimu ku manjaDalam pelukan
Ku sayang padamu..ku sayang padamu
Back to reff
Ingin s'lalu dekat denganmuEnggan hati berpisahLarut dalam dekapanmuSetiap saat......setiap saat
Reff :
Oh kasih, janganlah pergiTetaplah kau s'lalu di siniJangan biarkan diriku sendiriLarut di dalam sepi
Oh kasih, janganlah pergiTetaplah kau s'lalu di siniJangan biarkan diriku sendiriLarut di dalam sepi 2xoh... oh...kasih jangan kau pergi
terlelap dalam belaianmuTakan pernah ku lepasBiarlah dirimu ku manjaDalam pelukan
Ku sayang padamu..ku sayang padamu
Back to reff
Sabtu, 31 Januari 2015
01.21
Ilham Andyansyah
tentang seseorang
Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Ku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku
benci
Aku ingin bingar,
Aku mau lepas dari pagar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika Ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai,
biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-
laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja
loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan lalu belok
ke pantai?
Ku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku
benci
Aku ingin bingar,
Aku mau lepas dari pagar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika Ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai,
biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-
laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja
loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan lalu belok
ke pantai?
01.14
Ilham Andyansyah
ada apa dengan cinta ?
perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali
cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali
cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.
Kamis, 15 Mei 2014
19.38
Ilham Andyansyah
Nasib Anak Kost
Si Beben kehabisan uang, padahal tanggal belum memungkinkan untuk gajian. karena gajian biasanya tanggal 5 setiap awal bulannya. Tapi bukan Beben namanya kalau tidak tau cara untuk meminta uang ke ortunya di kampung..
Di plotrokopi lah uang kertas lembaran Rp100.000 sebanyak 5 lembar dan menulis pesan singkat dalam surat kepada Bapaknya di kampung yang berbunyi "
"Harap Bapak kirimkan aslinya, GPL alias gak pakai lama..."
Membaca surat si Beben, Bapaknya jadi naik darah, dan sebentar itu juga di foto copy gambar "Kepalan Tinju Mike Tyson" sebanyak 5 lembar juga dan dimasukan kedalam balasan surat untuk si Beben, dengan pesan singkat berbunyi :
"Kamu tunggu aslinya"
wakakakaakakkaaaa..
Di plotrokopi lah uang kertas lembaran Rp100.000 sebanyak 5 lembar dan menulis pesan singkat dalam surat kepada Bapaknya di kampung yang berbunyi "
"Harap Bapak kirimkan aslinya, GPL alias gak pakai lama..."
Membaca surat si Beben, Bapaknya jadi naik darah, dan sebentar itu juga di foto copy gambar "Kepalan Tinju Mike Tyson" sebanyak 5 lembar juga dan dimasukan kedalam balasan surat untuk si Beben, dengan pesan singkat berbunyi :
"Kamu tunggu aslinya"
wakakakaakakkaaaa..
19.33
Ilham Andyansyah
Seorang Profesor
Profesor Carter berjalan kaki mengunjungi rumah seorang temannya yang terletak di ujung jalan. Setelah makan malam dan bermain catur, dia berpamitan hendak pulang. Tapi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup sangat kencang.
"Jangan pulang dulu, hujan sangat deras dan udara sangat dingin juga. Menginap saja di sini!," cegah temannya. Sang Profesor segera menyetujui tawaran tersebut. Maka temannya itu masuk ke dalam rumah dan menyuruh istrinya untuk menyiapkan tempat tidur.
Ketika dia keluar lagi ke ruang tamu, ternyata Profesor itu sudah tidak ada. Dia dan istrinya mencari-cari ke segala sudut rumah, tetapi tidak menemukan Profesor.
Tiba-tiba terdengar orang membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
"Profesor Carter! Darimana saja engkau?" seru temannya.
"Ya? aku pulang sebentar ke rumah untuk mengambil baju tidurku," jawab Profesor.
"Jangan pulang dulu, hujan sangat deras dan udara sangat dingin juga. Menginap saja di sini!," cegah temannya. Sang Profesor segera menyetujui tawaran tersebut. Maka temannya itu masuk ke dalam rumah dan menyuruh istrinya untuk menyiapkan tempat tidur.
Ketika dia keluar lagi ke ruang tamu, ternyata Profesor itu sudah tidak ada. Dia dan istrinya mencari-cari ke segala sudut rumah, tetapi tidak menemukan Profesor.
Tiba-tiba terdengar orang membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
"Profesor Carter! Darimana saja engkau?" seru temannya.
"Ya? aku pulang sebentar ke rumah untuk mengambil baju tidurku," jawab Profesor.